Wednesday, April 27, 2011

saat ketika kita paling dekat dengan Allah...

Bismillah wal Hamdulillah..

Hanya Menyampaikan...

pernah ana ikuti satu kuliah maghrib bersama kengkawan di surau kolej kami.... pengisian yang santai tapi sangat banyak memberi peringatan... pernah dikhabarkan kepada umat muhammad... sesungguhnya satu waktu yang tidak akan ada syaitan bersamanya adalah ketika sujud.... seperti mana yang dikhabarkan iblis engan sujud kepada nabi adam sedangkan perintah Allah kepada semua malaikat untuk sujud kepadanya kerana bangga diciptakan daripada cahaya sedangkan manusia aka adam itu sendiri penciptaannya adalah daripada tanah....

sahabatku...
ustaz tue pesan,.... erm, tanya balik diri kite... adkah sujud kita sempurna... hanya merintih dan menangis meminta kepadaNya seperti seorang hamba hakikatnya.... x semudah itu.,... ramai juga antara kita yg mindanya masih menyeleweng ketika sujud teringatkan dunia... pap!! ha, tanya iman semula.... x bersama syaitan pun bole ingat dunia... macam mana iman kita ni sebenarnya... mudah menyimpang walau x digoda... astagfirullah...

 Ya Allah, hindarilah aku dari penyakit hati.... sesungguhnya Engkaulah pemilik hati2 ini.... hati2 yang sering dibolak balikkan.... bimbinglah kami ke jalan yang lurus.... lindungilah kami dari syaitan yang durjana...amin.... wallahua'lam

Dengan rendah hati, nyatakanlah permohonan ampun kepada Allah melalui doa ini.
“Rabbighfirli (Tuhanku, ampuni aku)”

Diam sejenak, hayatilah maksud ini semasa membuat bacaan. 
Buka dada dan diri kita untuk menerima ampunan dari Allah 
seperti membuka diri ketika merasakan hembusan 
angin sepoi-sepoi atau menerima curahan air hujan 
ketika kita masih kecil.

Tetaplah membuka diri kita untuk menerima ampunan Allah. 
Ulangi permintaan itu beberapa kali hingga kita merasakan ketenangan.

Kemudian sampaikanlah permintaan kedua,

“Warhamni (sayangi aku)”

Diam dan tundukkanlah diri kita untuk menerima 
kasih-sayang Allah yang tak terhitung besarnya.

Bukalah dada kita seluas-luasnya agar semakin banyak 
kasih-sayang Allah yang kita terima. 
Ulanglah beberapa kali hingga kita merasa cukup.


Kemudian, berturut-turut sampaikanlah permintaan-permintaan 
berikut dengan cara sebagaimana tersebut di atas, satu persatu.

“Wajburnii (tutuplah aib-aibku)”
“Warfa’nii (angkatlah darjatku)”
“Warzuqnii (berilah aku rezeki)”
“Wahdinii (berilah aku petunjuk)”
“Wa’Aafinii (sihatkan aku)”
“Wa’fuannii (maafkan aku)”
Setelah selesai, diamlah sejenak, kemudian lahirkan rasa syukur kita kepada Robbi.


Lihatlah, betapa besarnya maksud dan nilai doa ini. 
Ia adalah satu doa yang kita hanya baca 
begitu saja (tanpa memahami maksudnya). 
Dalam tidak kita sedar selama ini, 
kita sebenarnya seperti sedang berpura-pura memohon sesuatu.

Kerana kita memohon, tapi tidak memahami apa yang dipohon.

Sekian, renung-renungkan dan sampaikan.

Sebaik-baik manusia ialah orang yang dapat memberi manfaat kepada orang lain

No comments:

Post a Comment